Baiknya Jadi Ibu Bekerja atau Ibu Rumah Tangga ??
Siang itu aku mendapatkan balasan story whatshap dari salah seorang teman dekatku, story yang aku posting di whatshap adalah foto berdua bersama suami ketika sedang bersepeda di Kebun Raya. Balasan chatnya membuat hatiku sedikit terhenyu. Kadang-kadang memang kami bersua melalui whatshap untuk menanyakan kabar atau saling bercerita tentang kegiatan kami sehari-hari. Temanku ini adalah teman pertama yang aku kenal semenjak pindah ke Kota Serang kebetulan saat itu kami satu tempat kursus bahasa inggris yang menjadi awal mula kami dekat. Dia seperti adekku, aku dijadikan tempat mencurahkan hatinya.
Siang itu dia membalas story whashapku dengan isi pesannya bahwa "Enaknya menjadi Ibu Rumah Tangga seutuhnya" temenku ini sudah memiliki seorang bayi perempuan yang cantik dan menggemaskan akan tetapi dia tidak bisa selalu memantau perkembangan anaknya karena sambil bekerja. Dan yang membuatnya perih bahwa dia harus setiap harinya mendelegasikan itu kepada tetangga rumahnya karena keluarga terdekat tidak ada yang bisa didelegasikan dengan beberapa kondisi dan hanya bisa bertemu pada malam hari.
Bicara soal ibu rumah tangga dan ibu bekerja tidak akan habis. Konsekuensi yang harus dijalani seorang ibu bekerja adalah mendelegasikasi anaknya untuk oranglain, segala cara dilakukan untuk bisa menjalani dua peran sekaligus menjadi ibu dan wanita karir. Menjadi ibu bekerja menurut sebagian orang adalah "me time"nya seorang ibu dimana dia bisa rehat sejenak dengan rutinitasnya dalam mengurus anak dan suami, terbiasa mencari penghasilan sendiri yang mana lebih nyaman menggunakan uang sendiri dibandingkan uang suami, atau memiliki passion yang tinggi. Walaupun menjadi ibu Bekerja dengan segudang kegiatan mereka selalu paling memprioritaskan perkembangan anaknya, setelah siangnya harus bekerja dan malam hari menyempatkan diri untuk bercengkrama dengan anak dan suami. Ucapan miring yang selalu didengar oleh ibu bekerja adalah tega meninggalkan anak, tidak takutkah kalau misalkan anaknya lebih ke anak Nenek atau Nanny, sayang banget banyak perkembangan anak yang terlewatkan atau masih banyak lagi. yang menjadi imagenya Ibu Bekerja itu buruk.
Menjadi ibu yang full dirumah adalah suatu keberanian untuk seorang perempuan mengambil langkah ini, dimana 24 jam waktu yang dilakukan adalah mengurus rumah dan anak jika pendapatan cukup bisa berbagi tugas dengan Asisten Rumah Tangga membuat pekerjaan rumah lebih ringan. Sebagian ibu rumah tangga mengambil langkah ini karena menjadi suatu kebanggaan tersendiri ketika bisa menyaksikan sendiri setiap fase perkembangan anaknya, ada rasa kurang percaya jika harus mendelegasikan anaknya kepada orang lain, Walaupun waktu "me time"nya harus dipotong untuk bisa selalu berada disamping anak-anaknya. Akan tetapi banyak ibu rumah tangga yang bisa tetap bekerja sambil merawat anak-anaknya. Bahkan dengan cara me timenya dengan bergabung dengan grup-grup Whatshap pengembangan diri atau parenting untuk tetap menyeimbangkan kualitas hidupnya. Ibu Rumah tangga pun tidak terlewatkan dengan ucapana miring yang beranggapan Ibu Rumah Tangga itu enak tidak perlu bekerja padahal dia bekerja 24 jam, Sayang dengan gelarnya karena orangtuanya sudah menyekolahkan, atau Sayang karena anak harus risign. yang image ibu rumah tangga tidak bakti kepada orangtua atau hanya bergantung pada penghasilan suami.
Setiap pilihan pasti ada konsekuensinya, adakalanya apa yang kita lihat di sosial media sebenarnya bukan real yang dialaminya, bisa jadi orang yang kita lihat aslinya ingin seperti kita. Maka Teguhlah. Bicarakan dengan suami atas apa yang dirasakan. Berdoalah agar apa yang kita jalani Allah Ridhoi. Ibu buat seorang anak adalah Anugerah. dan Menjadi Ibu adalah suatu keistimewaan, yang tidak setiap perempuan mengalaminya. Aku sediri Qadarullah belum dikarunia seorang anak dan aku belum merasakan kerepotan yang dialami Para Ibu semua pendapat ini saya kumpulkan dari hasil sharing dengan teman-teman. Buatku apapun itu setiap peran yang dijalani seorang ibu adalah penting, tidak ada bedanya Ibu Pekerja atau Ibu Rumah tangga jadi sudah cukup untuk tidak mengomentari lebih baik ibu rumah tangga atau ibu bekerja bahkan membandingkan baiknya yang mana. Naluri seorang ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Menjadi ibu adalah impian seorang wanita, Apapun itu bersyukur bahwa yang diberikan Allah adalah yang terbaik. Aku mohon maaf jika tulisan ini masih jauh dari sempurna semoga menambah secercah semangat untuk Para Ibu.
Cheers !
Semua pilihan ada konsekuensinya, ya mba... tapi yang terpenting adalah selalu bersyukur dan yakin bahwa apa yang terjadi adalah yang terbaik bagi kita. Terima kasih pengingatnya, mba 🥰🥰
BalasHapusSama-sama.. Jazakillah khair. :)
HapusSemua sesuai porsinya ya Mbak Put...
BalasHapusBener Mba,, Semua dilakukan sesuai dengan porsinya. :)
Hapusbanayak di posting di meme, "bila istrimu bekerja berarti dia tidak mengerjakan pekerjaan rumah seluruhnya dan bila istrimu tidak bekerja berarti dia tida menghasilkan uang" Tidak perlu menghakimi peran masing2 yang tentu ada pertimbangannya. menjadi ibu rumah tangga luar biasa, menjadi ibu bekerja tidak kalah kerennya
BalasHapusTrue Mba,. Banyak banget yang membanding2kan. padahal kita tidak pernah tau apa yang dialami. Pastinya semua keputusan sudah melalui pemikiran yang matang. :)
HapusMemang pilihan masing-masing mba mau bekerja atau jadi IRT selama itu atas ridho suami. Semangat mba, semoga nanti diberikan momongan di waktu yang tepat :)
BalasHapusAmiin Ya Rabbalalamin, Jazakillah khair Mba :)
HapusDua peran yang dulu kujalani sebagai ibu dirunah dan sebagai ibu karir, semua keputusan ada plus minus. Apapun keputusan itu ibu tahu yang terbaik untuk anak dan keluarga, InsyaAllah ada masanya berkumpul indah bersama keluarga. Memang jauh lebih bahagia bila sudah punya anak bisa membersamai mereka 24/7 meski lelah luar biasa. InsyaAllah mbak segera diberi kenikmatan menjadi ibu nantinya yaa aminn
BalasHapusSemoga Lelah dibalas dengan anak-anak yang sholih sholiha. Amiin Ya Rabbalamin. Jazakillah Khair Mba.
HapusSempat merasakan selama sebulan menjadi ibu rumah tangga sekaligus berkarir. Qadarullah skg sudah menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Pun keduanya benar ada konsekuensinya masing-masing. Nice sharing mba 😊
BalasHapusJazakillah khair Mba.. :)
HapusBener mba. Ga ada yang perlu diperdebatkan tentang menjadi ibu rumah tangg atau ibu bekerja. Semuanya baik selama dijalankan dengan penuh tanggung jawab, karena masing-masing kita punya kondisi yang berbeda.
BalasHapusMba Feb.. Jazakillah Khair :)
HapusSemua pilihan akan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak. Semoga pilihan kita adalah pilihan terbaik menurut Alllah. Kuncinya adalah skala prioritas bagi seorang muslim terutama bagi ibu rumah tangga atau statusnya yang memang sudah bersuami dan mempunyai anak. Semangat!
BalasHapusMau fulltime mom atau working Mom, ga seharusnya kita mengakui jdi yg paling baik ya mba, apalagi sampai berkomentar yg bsa menyakiti perasaan orang
BalasHapus